Selasa, 19 November 2019

KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS (mendeley)


  1. Pengertian Berpikir Kritis


Menurut Ennis dalam (Kurniasih, 2012) menyatakan definisi berpikir kritis adalah "critical thinking isreasonable, reflective thinking that is focused on deciding what to believe or do". Berdasarkan kutipan ini, Ennis menyatakan konsep tentang berpikir kritis terutama berdasarkan keterampilan khusus seperti mengamati, menduga, menggeneralisasi, penalaran, dan mengevaluasi penalaran. Menurutnya keterampilan yang berasosiasi dengan berpikir kritis dapat dipelajari dan dapat ditransfer dari satu disiplin ilmu ke disiplin ilmu yang lain. Ennis menekankan pada prinsip dan keterampilan bernalar kritis yang subjek-netral, yaitu prinsip logis yang tidak hanya berlaku untuk suatu disiplin tertentu tetapi dapat diterapkan secara universal. Pengakuan terhadap kompetensi minimum tertentu pada suatu disiplin ilmu merupakan hal yang penting untuk dapat menerapkan keterampilan berpikir kritis pada disiplin tersebut. Proses berpikir kritis adalah deduktif, yan meliputi penerapan prinsip dan keterampilan berpikir kritis pada disiplin ilmu tertentu.   

Menurut Paul (2008) mendefinisikan berpikir kritis sebagai berikut. Critical thinking is that mode of thinking - about any subject, content, or problem - in which the thinker improves the quality of his or her thinking by skillfully taking charge of the structures inherent in thinking and imposing intellectual standards upon them.  Berdasarkan kutipan di atas, berpikir kritis adalah tindakan yang langsung dilakukan sendiri, disiplin diri, monitor sendiri, dan berpikir yang dikoreksi sendiri. Berpikir kritis mensyaratkan persetujuan terhadap standar mutu yang tepat dan perintah sadar penggunaannya. Berpikir kritis memerlukan komunikasi yang efektif dan kemampuan problem solving sebaik komitmen untuk mengatasi egosentrik dan sosiosentrik. 

Menurut McPeck (1981)  dalam (Kurniasih, 2012) menyatakan berpikir kritis bersifat spesifik. Definisi berpikir kritis McPeck adalah “critical thinking is specific to a particular discipline, and that it depends on a thorough knowledge and understanding of the content and epistemology of the discipline”. Menurutnya, berpikir kritis tidak dapat diajarkan dengan bebas pada subjek bidang tertentu. Untuk menjadi pemikir yang kritis dalam bidang nuklir akan sangat sukar apabila seseorang hanya memiliki pengetahuan yang sedikit tentang bidang tersebut. Pengetahuan yang luas dan mendalam terhadap suatu disiplin ilmu merupakan faktor penting dan bukan pada apakah seseorang memiliki keterampilan dan karakteristik berpikir kritis. Hal ini berarti berpikir kritis  menyatakan secara tidak langsung tentang pengetahuan disiplin ilmu dimana seseorang bekerja,  isi dan epistemologi disiplin tersebut, apa yang merupakan dasar kebenaran dan validitas argumen pada disiplin ilmu tersebut, serta bagaimana seseorang menerapkannya. McPeck menekankan pentingnya prinsip dan keterampilan berpikir kritis yang bersifat subjek-spesifik, yang berarti prinsip yang diterapkan hanya pada disiplin tertentu seperti menerapkan estetika dalam menilai suatu hasil seni. Menurut McPeck, proses berpikir kritis adalah induktif yang meliputi penggeneralisasian prinsip berpikir kritis dari isi dan struktur disiplin ilmu. 

Menurut Siegel (1990) dalam (Kurniasih, 2012) menekankan konsep hubungan yang kuat antara berpikir kritis dengan rasionalitas. Siegel mendefinisikan berpikir kritis yaitu “critical thinking means to be ‘appropriately moved by reasons’, and to be rational is to „believe and act on the basis of reasons‟”. Pada pandangan ini, berpikir kritis didasari oleh berpikir, sedikitnya dalam prinsip netral Konsepsi Siegel tentang berpikir kritis mempertahankan komponen penilaian penalaran (reason assessment component) dan komponen sikap kritis (critical attitude component). Pemikir kritis yang memiliki komponen penilaian penalaran harus dapat menilai penalaran dan kemampuan mereka dalam membenarkan kepercayaan, klaim dan tindakan dengan tepat. Pemikir kritis harus memiliki pemahaman yang baik, kemampuan memanfaatkan prinsip subjek spesifik dan subjek-netral (logis) yang berpengaruh dalam menilai penalaran. Seseorang yang memiliki komponen sikap kritis akan memiliki karakter tertentu yaitu karakter dimana seseorang cenderung mencari tahu sesuatu yang mendasari keputusan dan tindakan; karakter yang tidak memihak dan tidak sewenangwenang; karakter untuk menilai objektif terhadap fakta-fakta yang relevan; dan karakter bernilai aspek-aspek berpikir kritis seperti kejujuran intelektual,  keadilan, simpatik, dan objektifitas. Oleh karena itu, keterampilan dan prinsip-prinsip berpikir kritis merupakan hal yang penting bagi parapemikir kritis. 

Menurut Martin (1992) dalam (Kurniasih, 2012) menekankan karakteristik yang berasosiasi dengan berpikir kritis  dan menyatakan bahwa berpikir kritis dimotivasi dan ditemukan dalam perspektif moral dan nilai tertentu. Seseorang yang mampu mencapai suatu kesimpulan tertentu dengan cara-cara bernalar yang kritis bukan berarti bahwa moral orang tersebut dapat diterima. Tujuan berpikir kritis didasarkan pada moral.  

Berpikir kritis dilakukan seseorang hanya untuk mengembangkan dunia yang lebih baik.  Berdasarkan lima pandangan utama tentang berpikir kritis di atas, menurut  Mason (2008) dalam (Kurniasih, 2012) menyatakan ada 3 aspek penting berpikir kritis, yaitu (1) keterampilan bernalar kritis (seperti kemampuan untuk menilai suatu penalaran dengan tepat), (2) karakter, yaitu (a) sikap kritis (skeptisisme, kecenderungan menanyakan pertanyaan penyelidikan) dan komitmen untuk mengekspresikan sikap tersebut, serta (b) orientasi moral yang memotivasi berpikir kritis, (3) pengetahuan substansial dalam bidang tertentu, yaitu (a) konsep berpikir kritis (syarat cukup dan syarat perlu), dan (b) disiplin tertentu, dimana seseorang mampu berpikir kritis.

Berpikir kritis menurut Edward Glaser (1941:5) didefinisikan sebagai suatu sikap mau berpikir secara mendalam tenatang masalahmasalah dan hal-hal yang berada dalam jangkauan seseorang; pengetahuan tentang metode-metode pemeriksanaan dan penalaran yang logis; dan semacam suatu keterampilan untuk menerapkan metode-metode tersebut. Sedangkan menurut Kowiyah (2012:175), kemampuan berpikir kritis adalah suatu kegiatan atau proses kognitif dan tindakan mental untuk memperoleh pengetahuan, pemahaman dan keterampilan agar mampu menemukan jalan keluar dan melakukan keputusan secara deduktif, induktif dan evaluatif sesuai dengan tahapannya yang dilakukan dengan berpikir secara mendalam tentang hal-hal yang dapat dijangkau oleh pengalaman seseorang, pemeriksaan dan melakukan penalaran yang logis yang diukur melalui kecakapan interpretasi, analisis, pengenalan asumsi-asumsi, deduksi, evaluasi inference, eksplanasi/penjelasan, dan regulasi diri.  Dalam (Abdullah, Studi, Matematika, Alma, & Yogyakarta, 2017)

2. Tujuan Berpikir Kritis

Tujuan Berpikir Kritis Menurut Sapriya dalam  (Fitriawan, Gordah, & Dafrita, 2016), tujuan berpikir kritis ialah untuk menguji suatu pendapat atau ide, termasuk di dalamnya melakukan  pertimbangan atau pemikiran yang didasarkan pada pendapat yang  diajukan. Pertimbangan-pertimbangan tersebut biasanya didukung oleh kriteria yang dapat dipertanggungjawabkan.

3. Ciri – ciri Berpikir Kritis
Kemampuan berpikir kritis mempunyai ciri-ciri tertentu. Menurut Ennis ( dalam Learning,   2014) , yaitu:
Mencari pernyataan yang jelas dari setiap pernyataan;
Mencari alasan;
Berusaha mengetahui informasi dengan baik; 
Memakai sumber yang memiliki kredibilitas dan menyebutkannya;
Memperhatikan situasi Dan kondisi secara keseluruhan;
Berusaha tetap relevan pada ide utama; 
Mengingat kepentingan asli dan mendasar;
Mencari alternatif;
Bersikap dan berpikir terbuka;
Mengambil posisi ketika ada bukti yang cukup untuk melakukan sesuatu;
Mencari penjelasan sebanyak mungkin apabila memungkinkan;
Bersikap secara sistematis dan teratur dengan bagian-bagian dari keseluruhan masalah; dan 
Peka terhadap tingkat keilmuan dan keahlian orang lain. 

4. Langkah-langkah dalam berpikr kritis

Facione dalam (Amir, n.d.) menjelaskan untuk mengetahui aktivitas mental siswa dalam berpikir kritis memecahkan suatu masalah dapat menggunakan langkah-langkah Identify, Define, Enumerate, Analyze, List, Self-Correct. Langkah-langkah ini dapat disingkat dengan IDEALS, berikut penjelasan masing-masing langkah tersebut.

a. Identify (I)
Menentukan ide pokok permasalahan yang dihadapi
b.Define (D)
Menentukan fakta-fakta yang membatasi masalah, fakta-fakta permasalahan yang dimaksud meliputi apa saja yang diketahui, ditanya pada soal, serta informasi apa yang tidak digunakan atau tidak diperlukan.
c. Enumerate (E)
Menentukan atau mendaftar pilihan-pilihan jawaban yang mungkin dari masalah secara masuk akal.
d. Analyze (A)
Menganalisis pilihan jawaban apa yang terbaik untuk diambil sebagai suatu pilihan
e. List (L)
Menyebutkan alasan yang tepat mengapa pilihan jawaban yang dipilih terbaik
f. Self-Correct (S)

Mengecek kembali secara menyeluruh, apakah ada tindakan-tindakan untuk menyelesaikan soal yang terlewati.
Selain diatas terdapat pula langkah-langkah berpikir kritis (Fitriawan et al., 2016) sebagai berikut :

  • Memahami dan merumuskan masalah dalam matematika 
  • Mengumpulkan informasi yang diperlukan yang dapat dipercaya 
  • Menganalisis informasi yang diperlukan dengan mengklarifikasi informasi yang  diperlukan dan yang tidak diperlukan. 
  • Merumuskan konjektur (dugaan) atau hipotesis 
  • Membuktikan konjektur atau menguji hipotesis dengan kaidah logika 
  • Menarik kesimpulan secara hati-hati (reflektif) 
  • Melakukan evaluasi 
  • Mengambil keputusan 
  • Melakukan estimasi dan generalisasi.





DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, A. A., Studi, P., Matematika, P., Alma, U., & Yogyakarta, A. (2017). 1 , 2 1, II(1), 1–10.
Amir, M. F. (n.d.). PROSES BERPIKIR KRITIS SISWA SEKOLAH DASAR DALAM MEMECAHKAN, 159–170.
Fitriawan, D., Gordah, E. K., & Dafrita, I. E. (2016). MAHASISWA, 5(1), 1–11.
Kurniasih, A. W. (2012). Scaffolding sebagai Alternatif Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematika, 3(September).
Learning, P. B. (2014). Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, 3(1), 95–101.

Jumat, 15 November 2019

LANJUTAN MATERI KELAS 4 TEMA 2 SUBTEMA 1 PEMB. 2

     
Air merupakan salah satu energi yang paling penting bagi manusia. Setiap orang berhak mendapatkan air bersih. Kita wajib menghemat penggunaannya. 

Jadi,apa perbedaan hak dan kewajiban?


Siti ingin mengetahui penggunaan air bersih di rumah setiap minggunya. Berikut adalah data yang siti temukan.

Hitunglah Jumlah air yang digunakah oleh semua teman-teman siti . 
Lakukan penaksiran untuk mempercepat menghitungnya.


Bagaimana cara melakukan penaksiran ke ribuan?
Isilah tabel berikut.

Kesimpulan.
Bagaimana cara melakukan penaksiran?

Berdasarkan data yang ditemukan oleh Siti.  Jawablah pertanyaan berikut.Lakukan penaksiran ke puluhan terdekat.

1. Jumlah air yang digunakan di rumah Siti dan Edo.
2. Jumlah air yang dgunakan di rumah Lani, Dayu, dan Udin.
3. Jumlah air yang digunakan di rumah Dayu, dan Edo.
4. Jumlah air yang digunakan di rumah Siti, Edo, Lani, Dayu, dan Udin.
5. Selisih air yang digunakan di rumah Siti dan Dayu.
6. Selisih air yang digunakan di rumah Dayu dan Lani.
7. Selisih air yang digunakan di rumah Udin dan Edo.

Tukarkan jawabanmu dengan temanmu.

1. Bagaimana melakukan penaksiran ke puluhan, ratusan, ribuan?
2. Bagimana melakukan penaksiran ke ratusan ribu?
3. Apakah penaksiran membantumu dalam menghitung? Jelaskan.




Nilai-nilai apa yang kamu pelajari hari ini?
Sudahkah kamu menghemat air di rumahmu? Jelaskan?


                                                                 
Sampaikan kepada orang tuamu pentingnya air bersih. Diskusikan apakah di keluargamu sudah menghemat air.

Selasa, 24 September 2019

KOMENTAR TENTANG RUMAH BELAJAR


  Menurut saya dengan adanya rumah belajar SPADA sangat membantu mahasiswa dalam belajar khususnya pada matakuliah teknologi informasi, karena sekarang zaman milenial tentunya perkembangan teknologi semakin pesat jadi dengan menggunakan rumah belajar (Daring) kita tidak perlu menggunakan kertas maupun modul dalam belajar tetapi cukup dengan mengakses melalui daring kita dapat belajar dan materinyapun sudah ada didalamnya.

DESKRIPSI SEKOLAH

assalamualaikum....🌸🌸
Kali ini saya akan mendeskripsikan tentang sekolah saya, yuk disimak siapa tau kita pernah satu sekolah 😁...

SMAS KARTIKA XX-2 KENDARI


  SMAS KARTIKA adalah sekolah swasta yang berada di jln Palapa no.8 Kemaraya, Kendari Barat, Kota Kendari.

   Posisinya yang berada dibelakang jalan hampir tak terlihat, tetapi ketika sudah memasuki area kodim maka kita akan bisa melihat sekolah tersebut dengan ciri khas gedung dan halmannya yang berwarna hijau.

CARA MENDAFTAR DI SPADA UHO

Cara login Daring mata kuliah Teknologi informasi, sbb :


1. Ketik link spada uho dihalaman pencarian google : e-green.uho.ac.id


2. Maka akan muncul halaman depan SPADA, kemudian tekan log in.

3. Sebelum masuk pada prosedur pendaftaran daring, untuk memudahkan anda mengakses dan tidak membingungkan anda sebaiknya ubah layar anda ke layar desktop agar tampilannya sama seperti menggunakan laptop atau komputer:


4. Setelah anda log in maka akan muncul perintah masukan username dan pasword.


5. Untuk login awal maka gunakan nim anda sebagai username dan pasword menggunakan huruf kecil.


6. Setelah anda login maka akan ada perintah untuk mengganti kata sandi lama anda yang berupa NIM, kata sandi baru harus dikombinasikan antara huruf kapital, simbol,huruf kecil dan yang terakhir menggunakan angka. Kata sandi bisa dibuat sesuai keinginan anda,tetapi yg perlu diperhatikan adalah jumlah kata sandi minimal 8 huruf dan memperhatikan kombinasi yang telah dijelaskan . misal : nama saya elfian suksiawati maka pasword saya adalah EL#suksia98.

7. Jika kata sandi berhasil diupdate maka akan muncul halaman depan, sbb:


8.Kemudian klik bagian atas kanan halaman untuk melihat kelas kursus,sbb :
9. Kemudian klik gambar bagian bawah dengan tulisan kursus yang saya ikuti, sbb :

10. Setelah diklik maka akan muncul kode mata kuliah, maka klik kode tersebut untuk bergabung pada mata kuliah Teknologi Informasi, sbb :

11. Jika anda telah klik kode tersebut maka akan muncul halaman daring untuk matakuliah Teknologi Informasi, sbb :

     Demikianlah tata cara login Daring untuk mata kuliah Teknologi Informasi, semoga dapat membantu dan atas perhatiannya penulis ucapkan terimaksih.

Senin, 23 September 2019

KEGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PEMBELAJARAN

Peranan Teknologi Informasi dalam Dunia Pendidikan di Indonesia:

TEKNOLOGI INFORMASI

MATERI TEKNOLOGI INFORMASI

A. Pengertian Teknologi
   Pengertian teknologi Informasi adalah suatu studi perancangan, implementasi, pengembangan, dukungan atau manajemen sistem informasi berbasis komputer, khususnya perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software).
Pengertian Teknologi Informasi Menurut Para Ahli Beberapa pakar di bidang ilmu komputer dan teknologi pernah menjelaskan mengenai definisi teknologi informasi, diantaranya adalah:

1. Mc Kewon
Menurut Mc Keown, pengertian Information Technology adalah seluruh bentuk teknologi yang digunakan untuk menciptakan, mengubah, menyimpan dan menggunakan informasi dalam segala bentuknya.
2. Haag dan Keen
Menurut Haag dan Keen, pengertian teknologi informasi adalah seperangkat alat yang membantu pekerjaan dengan informasi serta melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi.
3. Martin
Menurut Martin, TI tidak hanya terbatas pada Hardware dan Software yang digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi, tapi juga mencakup teknologi komunikasi yang mengirimkan sebuah informasi.
4. Lucas
Menurut Lucas, pengertian teknologi Informasi adalah segala bentuk teknologi yang diterapkan untuk memproses dan mengirimkan informasi dalam bentuk elektronis.
5. Williams dan Sawyer
Menurut Williams dan Sawyer, pengertian teknologi informasi adalah teknologi yang menggabungkan Komputer dengan jalur komunikasi berkecepatan tinggi yang dapat membawa data, suara, dan video.
B. Fungsi Teknologi Informasi
Secara umum ada enam fungsi TI bagi manusia, diantaranya adalah:
1. Menangkap (Capture)
      TI dapat mengkompilasi catatan-catatan secara detail dari berbagai aktivitas. Misalnya menerima input dari keyboard, scanner, mic, dan lainnya.
2. Mengolah (Processing)
 TI dapat mengolah/ memproses data masukan yang diterima yang kemudian diubah menjadi informasi baru. Olah data ini bisa dalam bentuk konversi, menganalisis, menghitung, hingga penggabungan berbagai bentuk informasi dan data.
3. Menghasilkan (Generating)
   TI akan menghasilkan atau mengorganisir informasi ke dalam bentuk yang berguna. Misalnya grafik, tabel, perhitungan, dan lain sebagainya.
4. Menyimpan (Storage)
    TI dapat merekam informasi dan data ke dalam suatu media yang kemudian bisa digunakan untuk keperluan lainnya. Misalnnya data disimpan ke dalam flasdisk, CD, dan hardisk.
5. Mencari Kembali (Retrival)
 TI mampu mencari dan menelusuri kembali informasi dan data yang sudah pernah disimpan. Misalnya mencari data klien yang belum melakukan pembayaran.
6. Sebagai Transmisi (Transmission)
   TI dapat mengirimkan data dan informas dari satu lokasi ke lokasi lainnya dengan memanfaatkan jaringan komputer. Misalnya mengirim data penjualan ke tim lain di lokasi yang berbeda.

B. Komponen Teknologi Informasi
Dalam aktivitas teknologi informasi terdapat 5 komponen utama di dalamnya, yaitu:
1. Perangkat Keras (Hardware)
Hardware adalah perangkat komputer yang digunakan oleh seorang operator atau brainware. Hardware terdiri dari:

  • Processor
  • Memory card
  • Peripheral (input dan output device)
  • Kabel data

2. Perangkat Lunak (Software)
 Software adalah media yang menjembatani antara hardware dan brainware (operator). Software ini dapat membantu mengoptimalkan fungsi harware dengan menerjemahkan berbagai instruksi yang diberikan oleh operator. Software dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
A. Software Sistem
        Software sistem atau kita kenal dengan operating system (OS). Dengan adanya OS maka hardware bisa menjalankan software aplikasi untuk digunakan oleh user atau operator. Beberapa OS yang populer diantaranya:
  • Windows
  • Linux
  • Unix

B. Software Aplikasi
   Ini merupakan aplikasi pendukung yang berada pada OS untuk memaksimalkan kinerja komputer. Beberapa Software aplikasi yang cukup populer diantaranya:
  • Microsoft Office
  • Photoshop
  • CorelDraw
  • AutoCad

3. Infoware
   Ini adalah suatu dokumentasi dari sebuah informasi atau data.
4. Fireware
  Ini merupkan media tempat penyimpanan yang permanen. Fungsinya adalah sebagai tempat untuk menyimpan berbagai data yang ada di sebuah komputer.
5. Brainware (user)
Brainware adalah komponen paling penting dari teknologi informasi. Tanpa adanya Brainware maka komputer kita tidak akan bisa beroperasi karena sebenarnya fungsi komputer itu adalah alat penunjang kebutuhan seorang user.

C. Tujuan Teknologi Informasi
Secara umum, ada tiga tujuan utama dari TI, diantaranya adalah: 
  1. Untuk membantu manusia dalam memecahkan suatu masalah
  2. Mendukung dan membuka kreativitas
  3. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam menyelesaikan pekerjaan

TEKNOLOGI INFORMASI PEMBELAJARAN DI SD

    Saat ini komputer di gunakan di berbagai bidang,termasuk bidang pendidikan. Diperkirakan dan sudah pasti bahwa pendidikan pada masa mendatang akan lebih banyak kegiatan yang mendayagunakan komputer dalam proses pembelajaran. Keberadaan komputer juga sudah tidak asing lagi. Bagi anak-anak yang berada di kota atau sekolah di sekolah paforit dengan sarana dan prasarana yang memadai, mereka sudah mengenal komputer dan sedikitnya bisa menggunakan komputer. Namun belum tentu bagi anak yang berada di desa atau daerah-daerah yang terpencil. Karena sarana dan prasarana yang belum memadai, sehingga pengetahuan mereka lebih rendah.

  Keberadaan TIK di sekolah dasar dirasakan perlu karena, seiring dengan kemajuan teknologi di masa sekarang ini anak sudah harus mulai di kenalkan dengan istilah Teknologi Informasi dan Komunikasi. Itu dilakukan untuk memberi bekal kepada siswa dalam menyongsong masa depan yang diperkirakan dan sudah pasti akan lebih banyak lagi penggunaan teknologi informasi dalam kehidupan.
Dengan adanya TIK dalam dunia pendidikan ini adalah demi kemajuan kualitas pendidikan yang di tuntut untuk menyesuaikan dengan perkembangan dunia global. Maka setelah adanya TIK di sekolah siswa di harapkan untuk dapat:
  1. Mengembangkan potensi diri dalam bidang TIK Mengembangkan kompetensi siswa dalam menggunakan teknologi informasi dan    komunikasi untuk mendukung kegiatan belajar dan berbagai aktivitas dalam kehidupan.
  2. Mengembangkan kemampuan belajar berbasis teknologi informasi dan komunikasi.
  3. Mengembangkan kemampuan belajar mandiri, berinisiatif, kreatif, inovatif, dan bertanggung jawab.Selain guru, teknologi juga memiliki peran tersendiri terhadap siswa siwi , Sebagai contoh peranan teknologi untuk siswa dan siswi :
  • Sebagai media pembelajara daring(online) 
  • Sebagai media belajar online dengan cangkupan yang lebih luas sebagai pengganti buku dan digantikan teknologi buku elektronik. 
  • Sebagai media belajar kelompok , Karena teknologi smartphone yang dilengkapi aplikasi messenger seperti whatsap dapat membuat grub antar siswa agar lebih mudah dalam melakukan diskusi berkelompok tanpa harus berkumpul.
  • Dengan adanya teknologi untuk metode belajar siswa akan memiliki pengetahuan yang lebih luas sebagai contoh mesin penulusur google yang memiliki banyak sekali artikel dan ilmu didalamnya yang dapat kita akses secara gratis.
  • Peran teknologi terhadap siswa lainya sebagai media untuk mendapatkan pengumuman dari seorang guru atau ketua kelas jika ada PR ataupun pengumuman untuk libur memalui smartphone via sms ataupun online messenger atau whatsap
  • Lebih ringkas dalam pembelajaran karena materi yang tertera pada teknologi mesin telusur google menunjukan apa yang sedang kita cari dan sangat memudahkan kita dalam menemukan suatu jawaban tanpa memakan waktu lama dan dapat mempersingkat waktu dalam pencarian artikel atau wacana untuk para siswa siswi belajar.

  Sekarang  di Indonesia TIK sudah diperkenalkan di semua jenjang pendidikan termasuk di sekolah dasar. Namun materi pembelajaran TIK di tingkat dasar tidak seperti materi pembelajaran TIK di tingkat SMP atau SMA. Materi yang diajarkan di SD hanya sebatas pengenalan dasar- dasar TIK, yang salah satunya dasar- dasar pengenalan komputer.

sumber :
https://www.maxmanroe.com/vid/teknologi/teknologi-informasi.html

https://www.kompasiana.com/permanaiman/59bfe0c3b1eb100d902bc2e2/pembelajaran-tik-di-sekolah-dasar?page=2